Jumat, 26 April 2019

EKUITAS PEMEGANG SAHAM LABA DITAHAN (RETAINED EARNING)

EKUITAS PEMEGANG SAHAM
PSAK No. 21 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002) menyatakan bahwa ekuitas sebagai  bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Ada 3 kategori yang merupakan bagian dari Ekuitas pemegang saham, yaitu :
1. Modal saham
2. Tambahan modal disetor
3. Laba ditahan.

LABA DITAHAN (RETAINED EARNING)
1. Penjumlahan laba yang tidak dibagikan sebagai deviden dari tahun-tahun sebelumnya sampai sekarang.
2. Rugi bersih, penyesuaian periode sebelumnya (koreksi kesalahan), saham treasury, dividen tunai, dividen properti, dan dividen saham.
3. Laba bersih, penyesuaian periode sebelumnya dan penyesuaian akibat kuasi reorganisasi.
4. Laba ditahan digunakan dalam aktivitas bisnis, yaitu laba dari operasi.
5. Laporan atas aktivitas perusahaan selama satu periode.
6. Tujuannya untuk menyediakan informasi kepada pihak yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen.
7. Serta menyediakan informasi tentang riwayat dan  prospek investasi pemilik dan juga pemegang ekuitas lainnya yang merupakan tanggung jawab yuridis pemilik.
8. Pembatasan dalam laba ditahan berdasarkan atas penahanan sejumlah saldo laba ditahan, kemampuan perusahaan untuk mengobservasi kebutuhan modal kerja tertentu, pinjaman tambahan, dan atas pertimbangan lainnya.
9. Setiap laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham akan menjadi tambahan ekuitas pemegang saham.

 KEBIJAKAN DEVIDEN
Kebijakan Dividen adalah Keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.
 Salah satu Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen :
· Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar deviden.

· Likuiditas perusahaan
Salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan deviden. Karena deviden merupakan arus kas keluar,
maka semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

· Kemampuan untuk meminjam
Apabila perusahaan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman,

DIVIDEN
       Pengertian Dividen.
1) Pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki dalam suatu perusahaan.
2) Transfer sejumlah nilai dari perusahaan kepada pemegang saham.
3) Dividen merupakan distribusi kekayaan perusahaan.
4) Pembagian dividen umumnya didasarkan pada akumulasi laba, yaitu laba ditahan / tambahan modal yang disetor.
Bentuk- Bentuk Dividen.
Pembagian deviden umumnya didasarkan atas akumulasi laba yaitu laba ditahan, atau atas
beberapa pos modal lainnya seperti tambahan modal disetor.
Deviden memiliki jenis sebagai berikut :
1) Dividen Tunai
Dewan direksi melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan deviden tunai (cash dividend) , dan jika hasilnya disetujui, maka deviden segera diumumkan.  Sebelum dividen dibayarkan,  daftar pemegang saham terakhir harus disiapkan.
2)  Dividen Properti
Perusahaan membagikan dividen dengan pembayaran aktiva selain kas kepada pemegang saham. Dividen properti dapat berupa barang dagang,  real estat,  atau investasi,  atau bentuk lainnya yang dirancng oleh dewan direksi.
3) Dividen Skrip
Perusahaan membagikan dividen dalam bentuk janji tertulis untuk membayar kas,  perusahaan tidak membayar dividen sekarang tetapi memilih membayarnya di masa yang akan datang.
4) Dividen Likuidasi
Perusahaan menggunakan modal disetor sebagai dasar untuk dividen bukan didasarkan pada laba yang ditahan. Setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor perusahaan,  dan sejauh itu merupakan dividen likuidasi.
5) Dividen Saham
Pembagian dividen yang akan dibayar dengan menggunakan penyerahan sejumlah saham tambahan kepada pemegang saham. Dan biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki. 

Sabtu, 13 April 2019

EKUITAS PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas merupakan suatu bentuk badan usaha/perusahaan berbadan hukum yang modalnya terbagi atas saham-saham dimana setiap pemegang saham/pemilik (Persero) hanya bertanggung jawab kepada perusahaan secara terbatas sebanyak nilai saham yang dikuasainya.
Karakteristik Perseroan Terbatas :
§ Berbadan hukum terpisah
§ Para pemegang saham memiliki kewajiban yang terbatas
§ Hak kepemilikan dapat dipindah tanggankan.
§ Secara tidak langsung pemegang saham yang akan mengendalikan perusahaan.
§ Kewajiban pajak tambahan

Sumber Modal Perseroan Terbatas

Berikut ini merupakan dua sumber modal perseroan :
1.      Modal disetor (paid-in capital)
Modal disetor atau disebut juga modal dikontribusi adalah keseluruhan jumlah kas dan aktiva lainnya yang disetorkan oleh pemegang saham ke dalam perseroan untuk dipertukarkan dengan saham
2.      Laba ditahan
Laba ditahan adalah laba perusahaan perseroan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham.Laba tidak dibagi ini adalah akumulasi dari laba perseroan dari tahun-tahun yang lalu dan tidak dibagikan kepada para pemilik.

Hak - Hak Pemegang Saham
1.      Hak suara
Hak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan melalui pemberian suara atas perkara yang diajukan pada pemegang saham.
2.      Dividen
Hak untuk menerima bagian yang layak dari dividen yang dibagikan. Tiap saham dalam kategori tertentu akan menerima jumlah dividen yang sama.
3.      Likuidasi
Hak untuk menerima bagian yang sesuai (berdasarkan jumlah saham yang dimiliki) atas aktiva yang tersisa, setelah perseroan membayar semua hutangnya pada saat likuidasi.
4.      Prioritas
Hak untuk tetap memiliki jumlah kepemilikan dalam perseroan terbatas dalam proporsi yang sama.

Jenis – Jenis Saham
a. Saham Biasa (common stock)
Perseroan secara umum pertama-tama menerbitkan saham biasa (common stock) yang merupakan tanda pemilikan bagi persero dan kalau perseroan tersebut hanya menerbitkan satu jenis saham biasa saja, maka hak para persero untuk setiap lembar mendapatkan hak yang sama.
b. Saham Preferen
Saham preferen merupakan salah satu jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan selain dari saham biasa.Pada saham preferen, perusahaan memberikan hak prioritas untuk mendapatkan deviden terlebih dahulu daripada saham biasa kepada para pemegangnya. Jadi, apabila perusahaan mendapatkan laba atau deviden pada periode tertentu, maka pemegang saham preferen akan diberikan deviden terlebih dahulu daripada saham biasa.

Penerbitan Modal Saham
Perusahaan-perusahaan besar memerlukan jumlah uang yang sangat besar untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan.Mereka tidak dapat berharap untuk membiayai seluruh operasi mereka dari hasil pinjaman. Mereka memerlukan modal yang akan di dapatkan dengan cara mengeluarkan saham atau menerbitkan saham.
1. Saham dengan Nilai Pari
2. Saham tanpa Nilai Pari
3. Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Lumpsum Sales)
4. Saham Diterbitkan Untuk Aktiva Selain Kas

Modal saham yang dimiliki oleh perseroan terbatas dapat dijual atau ditempatkan dengan tiga kemungkinan, yaitu :
1.Dijual atau ditempatkan sama dengan nilai nominal. Penjualan saham dengan harga ini sering disebut dengan penempatan dengan harga pari.
2.Dijual diatas harga nominal. Penempatan saham dengan harga ini akan menimbulkan keuntungan kepada perusahaan dalam bentuk Agio saham atau Premium
3.Dijual dengan harga dibawah nilai nominal. Penempatan saham dengan harga ini akan menimbulkan kerugian kepada perusahaan yang disebut dengan Disagio saham atau Discount. 

Saham Treasuri
Saham Treasuri atau saham yang diperoleh kembali adalah saham perusahaan yang sudah diterbitkan dan beredar, kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Perusahaan dapat membeli saham dengan berbagai alasan, diantaranya :
1.Diberikan sebagai bonus kepada pejabat dan  karyawan perusahaan
2.Meningkatkan volume perdagangan saham dibursa efek dengan harapan dapat mendongkrak harga pasar
3.Memperoleh tambahan saham yang akan dipergunakan dalam rangka akuisisi perusahaan lain.
4.Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar, yang pada akhirnya akan memperbesar laba perlembar saham. 

Selasa, 02 April 2019

INVESTASI OBLIGASI

Pengertian Investasi
Suatu aktivitas menempatkan dana pada satu periode tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan dan/atau peningkatan nilai investasi.
Pengertian Obligasi

Obligasi merupakan surat utang dari suatu lembaga atau perusahaan yang dijual kepada investor untuk mendapatkan dana segar.

Jenis obligasi berdasarkan sisi penerbit:
1. Corporate Bond, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan tertentu, perusahaan ini dapat berbentuk perusahaan swasta maupun perusahaan Negara (BUMN).
2.  Government Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
3. Municipal Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek publik.

Obligasi memiliki beberapa karakteristik:
1.      Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum
2.      Memiliki jangka waktu tertentu atau masa jatuh tempo
3.      Memberikan pendapatan tetap secara periodik
4.      Ada nilai nominal, yang disebut juga nilai par, par value, stated value

Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah ditetapkan oleh peminjam untuk melunasi hutangnya. 
2.Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan dibayarkan kepada Anda secara periodik.
3.Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang tertentu yang dipinjamkan kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang akan menjadi pokok pinjaman.

Risiko Obligasi

Bagi penerbit dan pembeli obligasi risiko yang sering dihadapi adalah risiko karena perubahan suku bunga. Apabila suku bunga naik harga obligasi akan turun (pembeli obligasi rugi), dan apabila suku bunga turun harga obligasi akan naik (penerbit obligasi yang rugi).

Menurut Fabozzi dalam Maria Immacuatta (2006), ada beberapa risiko yang dihadapi oleh investor dalam investasi obligasi yaitu sebagai berikut:

 Interest-Rate Risk

Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga: Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik.
            Call Risk
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. 

        Default Risk

Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan.

         Inflation Risk

Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi.

About Gunadarma University

Gunadarma University, my campus, where I study, looking for a lot of knowledge. My highest level of education. At the Gunadarma J campus, I ...